“ Kasih adalah inti dari setiap pelayanan, dan keahlian akan menggenapi pelayanan “
Karya untuk anak berkebutuhan khusus memang terutama harus didasarkan pada kasih, tapi tidak cukup semata hanya kasih. Pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus tidak bisa dijalankan tanpa keahlian sama sekali. Sangat jelas bahwa pendidikan dibutuhkan untuk mencapai tujuan pemberdayaan mereka. Bagi Bhakti Luhur, anak berkebutuhan khusus berhak atas lebih dari pengasuh. Karena itu Romo Janssen mendirikan sekolah – sekolah dan mengadakan pelatihan untuk mendidik orang – orang yang berkarya di dalam Bhakti Luhur. Pelatihan dan pendidikan adalah salah satu yang paling utama dalam metode kerja Bhakti Luhur. Pelatihan ini tidak hanya mengenai spiritual dan karakteristik mental, tetapi juga mengenai teknis dan khusus. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam menangani anak – anak yang berkebutuhan khusus. Inti dari kegiatan sosial adalah menciptakan kemandirian dan pemberdayaan sehingga mereka dapat menjadi lebih produktif dengan apa yang mereka miliki.
Beberapa lembaga pendidikan didirikan oleh Romo Janssen demi menunjang terciptanya pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus dengan pemberdayaan yang optimal. Sekolah Kejuruan Rehabilitasi Medik adalah salah satunya, sekolah ini memilik kurikulum khusus untuk melayani orang miskin dan berkebutuhan khusus dengan berbagai macam kebutuhan. Melalui lembaga pendidikan ini juga lah diharapkan akan dihasilkan muda – musi yang bisa digerakkan hatinya untuk bekerja bagi anak miskin dan membutuhkan berdasarkan atas cinta kasih.
Pusat Pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat ( RBM /Community Based Rehabilitation / CBR ), adalah tempat melatih para putera daerah dari seluruh nusantara untuk memberdayakan dan merehabilitasi para penyandang kebutuhan khusus di tempat mereka kelak.
Pendirian Suster Pembina ( Suster Pembina Bhakti Luhur ), suatu institut khusus untuk merawat dan memberdayakan kembali mereka para penyandang kebutuhan khusus yang paling terlantar dan tidak diterima dalam keluarga atau masyarakat. Sebagai pria dan wanita awam, mereka bekerja dengan tangan mereka sendiri dan membaktikan diri pada pelayanan anak berkebutuhan khusus, kaum miskin dan terlantar yang tidak terjangkau di dalam kebersamaan dan di dalam komunitas dengan kaum miskin. Setelah dilatih selama empat tahun, mereka mulai bekerja bagi kaum yang membutuhkan di salah satu dari rumah Suster Pembina dan Bhakti Luhur di Indonesia. Setelah bekerja selama empat tahun untuk kaum miskin, mereka mempersembahkan diri sebagai pelayan kaum miskin seumur hidup mereka di dalam Suster Pembina Bhakti Luhur atau kembali ke masyarakat dan menjadi kekuatan yang tumbuh subur, mengilhami dan menghidupkan di dalam kelompok – kelompok masyarakat yang bekerja untuk kaum miskin dan mereka yang berkebutuhan khusus. Melalui Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat mereka mengubah mentalitas masyarakat terhadap mereka yang disisihkan. Mereka menjangkau yang tak terjangkau di dalam masyarakat. Mereka bekerja melalui kelompok – kelompok masyarakat. Jika kelompok – kelompok basis ini tidak ada, mereka mencoba memulai dan mengembangkannya. Mereka memastikan terwujudnya pelayanan bagi kaum miskin yang tak terjangkau oleh struktur – struktur yang ada. Mereka hidup bersama serumah dengan orang – orang berkebutuhan khusus yang paling parah.
Dari semua usaha pengembangan dalam bidang pendidikan, yang patut digarisbawahi adalah bahwa tujuan pengadaan sekolah – sekolah dan pelatihan – pelatihan bukan semata – mata untuk mendapatkan ijazah, melainkan untuk pelayanan, membentuk kader yang mempunyai bhakti dan kasih untuk mereka yang membutuhkan.
“ Mutiara yang bernilai ada di dalam setiap insan manusia, dan mereka pun memilikinya….”
Selain mengoptimalkan tenaga pendidik, Yayasan Bhakti Luhur dengan sepenuh hati juga berjuang untuk menggali dan memberdayakan potensi para penyandang kebutuhan khusus hingga bernilai. Agar mereka dngan segala kekurangannya dapat menjalani hidup apa adanya sehingga orang bisa menepis stigma negatif terhadap keberadaan mereka. Dalam suasana kekeluargaan, mereka yang berkebutuhan khusus baik fisik / mental maupun tuna grahita belajar berbagai kegiatan sekolah dibawah bimbingan para guru, perawat dan suster – suster biarawati yang tergabung dalam komunitas suster pembina Bhakti Luhur. Selain pembinaan rohani, anak – anak juga menjalani latihan motorik, bicara, fidioterapi, serta keterampilan lainnya. Seperti berkebun, membuat tempe, memasak dan menjahit. Untuk membubuhkan jiwa seni, mereka juga belajar seni musik dan drama.
(Kiri) Seorang anak berkebutuhan khusus tampak sangat antusias untuk belajar. Sejatinya mereka pun memiliki potensi – potensi yang positif yang bisa dikembangkan. (Kanan) Suasana Panti Asuhan Bhakti Luhur Tangerang yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Keyakinan bahwa Tuhan ikut andil berkarya dalam menyelenggarakan pembinaan terhadap anak – anak ini adalah motivasi terbesar bagi komunitas suster – suster pembina Bhakti Luhur, yang setiap hari mendampingi, mendidik dan merawat anak – anak dan penyandang tuna grahita. Berbekal kesabaran, ketelatenan, para perawat yang mayoritas adalah wanita melayani segala kebutuhan anak – anak yang membutuhkan. Mulai dari menyiapkan makanan, minuman, menyuapi hingga memandikan dan mencuci pakaian mereka, serta menemani tidur malam. Semua dijalankan dengan hati tulus.
Education Mission
“Love is the core of every service, and expertise to fulfill the service”
The work for children with special needs are primarily to be based on love, but not enough to just simply love. Service to children with special needs can not be executed without expertise at all. It is clear that education needed to achieve their empowerment. For Bhakti Luhur, children with special needs are entitled to more than caregivers. Therefore, Father Janssen founded the school – the school and conduct training to educate people – people who work in the Bhakti Luhur. Training and education is one of the most important in working methods Bhakti Luhur. This training is not only about the spiritual and mental characteristics, but also on technical and specialized. This will be very useful in dealing with children – children with special needs. The core of social activities is to create independence and empowerment so that they can become more productive with what they have.
Some educational institutions founded by Father Janssen in order to support the creation of services to children with special needs with an optimal empowerment. Vocational School of Medical Rehabilitation is one of them, the school choose a special curriculum to serve the poor and special needs with a variety of needs. Through this educational institution also is expected to be produced young – your music that can be driven her to work for the poor and needy children based on love.
It takes skill, patience and love for mandampingi children – children with special needs. The nurse supervisors accompanying them sincerely.
Center for Development of Community based rehabilitation (CBR / Community Based Rehabilitation / CBR), is a place to train the sons of the area from all over the archipelago to empower and rehabilitate the persons with special needs in their place later.
Establishment of Sister Pembina (Pembina Bhakti Luhur Sister), a special institute for the care and return them to empower the persons with special needs are most neglected and not acceptable in the family or community. As lay men and women, they work with their own hands, and dedicate ourselves to service children with special needs, the poor and displaced who are not affordable in togetherness and in the community with the poor. Having trained for four years, they began to work for people who need a home in one of the Sisters of the coach and Bhakti Luhur in Indonesia. After working for four years for the poor, they offer themselves as servants of the poor all their lives in the Sister coach Bhakti Luhur or back to the community and a force to flourish, inspire and bring in groups – groups of people who work for the poor and those with special needs.
Through their Community based rehabilitation change the mentality of society against those who set aside. They reach the unreached in the community. They work through groups – groups of people. If the group – a group basis does not exist, they tried to initiate and develop it. They ensure the realization of services for the poor are not reached by the structure – the existing structure. They live together in the same house with people – people with special needs are most severe.
Of all the business development in the field of education, which should be underlined is that the purpose of procurement of schools – schools and training – training is not alone – the eyes to get a diploma, but for the service, form a cadre who have the devotion and love for those in need.
“Pearl of value is in every human being, and they even have it ….”
In addition to optimizing the teaching staff, Yayasan Bhakti Luhur wholeheartedly also struggling to dig out and empower the potential of persons with special needs to value. * With its shortcomings so that they can live life as it is so that people can ward off the negative stigma against their existence. In the atmosphere, those who have special needs physically / mentally impaired and mentally retarded and learning various school activities under the guidance of teachers, nurses and nuns – nuns who are members of the community nurse Bhakti Luhur builder. In addition to spiritual guidance, children – children also underwent motor training, talking, fidioterapi, as well as other skills. Like gardening, making tempeh, cooking and sewing. To put the soul of art, they also learn the art of music and drama.
(Left) A child with special needs seemed very enthusiastic to learn. Indeed they have the potential – the potential positive that could be developed. (Right) The atmosphere Orphanage Bhakti Luhur Tangerang who are following the teaching and learning activities.
The belief that God took part in organizing the construction work of the child – this child is the greatest motivation for the community of Sisters – Sisters Bhakti Luhur builder, who daily assist, educate and care for children – children and the physically impaired and mentally retarded. Armed with patience, diligence, which the majority of nurses are women serve all the needs of children – children in need. Starting from preparing food, drinks, feeding up to bathe and wash their clothes, and accompany sleep at night. All executed with sincere hearts.